KUSYUK mudah-sulit
Masih dibulan yang penuh rahmat , sebagai kesempatan kita
untuk terus meningkatkan kualitas ibadah kepada sang-Rahman dan Rahim . Sebagai
manusia HINA tentunya kita selalu
berharap kemurahan , dan pertolongan sari ALLAH, maka dari itulah tak
sepantasnya kita menyombongkan segala kelebihan kita karena kita yakin bahwa
semuanya adalah pemberian dari-NYA.
Dikala bulan Ramadhan datang , seakan dalam diri pribadi
hati ter-gretak seakan merasa tubuh ini sangat penuh dengan dosa-dosa yang menjadikan
diri ini hina . ingin sekali rasanya untuk terus selalu beribadah dengan penuh
KHUSYU’ dihadapan sang pencipta .ketika hari pertama melakukan sholat tarawih
untuk menyambut puasa pada keesokan hari , tak sadar di dalam rokaat pertama
tarawih air mata mengalir, terasa kasih sayang ALLAH pada tubuh ini yang selalu
ada dalam hati, aku seakan langsung berhadapan dan berkomunikasi
dengan-NYA.Subhanallah , memang tak nyangka. Hamba yang sangat HINA sepertiku
masih bisa diberi kesempatan untuk bisa merasakan hal yang sangat luar biasa.
mungkin saja karena faktor khusyu’. Tapi aku sangat tidak yakin sekali akan hal itu. Sebenarnya kalau bagi aku , khusyu’ itu bukan berarti membayangkan atau mencoba berpikir tentangnya . tapi khusyuk mungkin merasakan dalam getaran hati ini , kasih sayang dari ALLAH yang tidak pernah habis. Khusyu; bukan dikarenakan faktor tempat ataupun suasana, dimana saja da kapan sajapun kita bisa melakukan itu , yang terpenting adalah “sadar” jikalau kita sedang melaksanakan sholat. Jangan sampai pikiran kita tak tentu arah ,kalaupun iya , cobalah atur konsentrasi kembali bukan dengan sebuah pikiran yang menggunakan otak ,tapi dengan sebuah perasaan yang menggunakan HATI.
mungkin saja karena faktor khusyu’. Tapi aku sangat tidak yakin sekali akan hal itu. Sebenarnya kalau bagi aku , khusyu’ itu bukan berarti membayangkan atau mencoba berpikir tentangnya . tapi khusyuk mungkin merasakan dalam getaran hati ini , kasih sayang dari ALLAH yang tidak pernah habis. Khusyu; bukan dikarenakan faktor tempat ataupun suasana, dimana saja da kapan sajapun kita bisa melakukan itu , yang terpenting adalah “sadar” jikalau kita sedang melaksanakan sholat. Jangan sampai pikiran kita tak tentu arah ,kalaupun iya , cobalah atur konsentrasi kembali bukan dengan sebuah pikiran yang menggunakan otak ,tapi dengan sebuah perasaan yang menggunakan HATI.
Biella el-idris