HIDUP
UNTUK NEGARA
MATIPUN
UNTUK NEGARA
Dengan
selalu bersyukur dalam menjalani hidup,terdapat suatu anugerah tersendiri bagi
manusia yang selalu ikhlas dalam menjalankannya.Ketika keterpurukan dialami,
membuat gretak haru mengaung. Terlihat sang ayah tidur dengan lelap di sofa
ruang tamu,tak tertinggal seluruh keringat yang bercucuran di tubuhnya.Sekitar
dua jam beliau tertidur seusai bekerja,ayah selalu berkata kepadaku dan adik
perempuanku”shin,apapun pekerjaan dan aktivitasmu jangan lupakan kejujuran
karena kejujuran adalah prioritas paling utama”.Entahlah, beberapa kali beliau
menasehatiku seperti itu.Dalam diriku melekat suatu keturunan kakek dan nenek
dari ayah,yaitu chainese,agama pun budha .Namun ayahku mu’allaf baru-baru
ini,itu sebabnya namaku sangat unik,yaitu perpaduan china-islam “Lee Shin
Muhammad Idris”.Dalam keluarga kecilku hanya ibu yang tidak mempunyai
kedekatan denganku,seakan ibu menyembunyikan sebuah rahasia kehidupan
tersendiri dibalik keluarga ini.Namun ayah tidak pernah menceritakan sedikitpun
tentang hal itu.
Dikala
sang mentari sedikit mengintip dari kegelapan senja pagi ,ayah segera bergegas
menuju bagasi yang letaknya sedikit jauh dari pintu utama rumah.
”Ayah ! pagi sekali ?” suaraku sejenak
menghentikan langkah ayah
.”Hari ini akan banyak demonstran ,kemungkinan
besar akan macet,jadi ayah harus lebih pagi”jelasnya
“apa ayah nggak capek kerja setiap
hari?”tanyaku penasaran.
“Semuanya hanya demi kecintaan ayah
kepada Negara,dan keluarga, shin”
Kewibawaan ada dalam setiap tutur kata ayah,beliau
sangat sekali ingin berjuang untuk negara.beliau pernah berkata
“kalaupun
ayah tidak dibayar Negara ,ayah akan tetap terus ingin berjuang “
. Hal ini yang membuat aku masih bimbang
sampai sekarang . Hal apa yang membuat ayah mempunyai rasa over patriotisme dan
bisa disebut chauvinisme menurutku ,apakah ada alasan tersendiri ataukah memang
benar-benar keikhlasan dari hati ayah untuk Negara Indonesia yang menurutku
banyak para zombie dalam urusan politiknya .
Aku
tidak ingin ayah akan pulang larut malam lagi seperti kemarin, tanpa ayah aku
bosan ,dirumah hanya ditemani adik perempuanku yang sukanya hanya bermain
sendiri tanpa mengajakku.Begitupun tiga pembantu,dan empat satpam itu mereka
tidak mungkin mengajakku bermain.Aku teringat akan keberangkatan ayah tadi
,terlihat cak sholih ,sopir pribadi ayah mengendarai mobil dengan sangat cepat
. Dalam benak aku sangat khawatir apakah mereka selamat sampai tujuan ?
***
Jam
dinding diam terpaku ,namun jarum menit dan detiknya terus berjalan.Hidupku
memang selalu terpenuhi ,bisa dibilang selalu hidup mewah dan berhambur
uang.Tapi kebahagiaan hidup dalam keluarga belum pernah ku rasakan,benak
fikiran merasa tidak pernah terlintas sebuah kasih saying seorang ibu yang
telah melahirkanku ,serta merawatku.Apakah ini sebuah rasa ataukah memang
nyata.aku berandai memiliki ibu yang penuh dengan rasa kasih saying kepada
anak-anaknya ,jika diperbolehkan banyak puisi yang ingin ku sampaijan kepada
beliau, tetapi ayah sering melarangnya
Seperti halnya air dalam gelas,
dimana gelas itu selalu menjaga airAgar tidak tumpah,agar terlindung dari
segala kotoran dan terjaga.Akupun sangat ingin hal itu terjadi, ibu yang
penyayang,yang menangis kala ku tersakiti.Hari ini ayah menepati janjinya
beliau pulang dengan tidak larut malam,namun sayangnya aku tidak bisa menyambut
kedatangan ayah aku tertidur pulas kala malam itu.
“Tidak bisa seperti itu dong !Apapun
alasannya korupsi di kalangan pejabat itu udah biasa “
“Tapi ayah nggak bisa terus terusan gini
ibu , ayah nggak bisa dengan lingkungan itu “
“ga betah gimana, salahsatu pekerjaan
yang menghasilkan uang banyak ya jadi pejabat lah,mau gimana lagi ? apapun
alasannya jika ayah berhenti kita cerai !”
Sungguh sulit
untuk dicerna dan diterima,ketika aku mendengar langsung sebuah perdebatan
tragis itu, sakit rasanya.Kenapa aku yang harus mendengar ?Gretak hati ingin
sekali aku keluar dari bangunan mewah ini,dan lebih memilih tidur di pinggir
jalan dengan keluarga harmonis yang penuh dengan kasih saying ibu dan
ayah.Beruntung hari ini sekolah libur, tapi kalaupun masuk aku tak akan mau
berangkat. Ayah dan ibu tidak mengetahui,jika tadi aku mendengar perdebatan
antara mereka.Memang aku sengaja tidak membuka mata,namun kejadian tadi adalah
hal terburuk yang pernah aku rasakan dengan begitu dalamnya perasaan.
“Ibu
“sapaku ,dikala beliau hendak ke kamar mandi .
beliau menoleh
“ibu tidak akan pergi kan ?” tanyaku lancang .
Namun beliau
hanya diam seribu kata,dan bergegas masuk ke kamar mandi. Aku menyalakan
televisi dan duduk di sofa mewah berkulit buaya itu.Sehari ini aku belum
bertemu ayah,namun dengan hipnotis televisi aku terbawa alur film cartoon
favoritku dengan melupakan semua kejadian menyedihkan tadi pagi. Tak terasa
ayah duduk disebelah dan merangkulku,tiba-tiba suasana alur film telah berubah
menjadi hening,aku teringat akan kejadian tadi pagi yang menyimpulkan bahwa ibu
menikahi ayah hanya karena harta.Batinku terisak,ku peluk ayah dengan erat dan
air mata tak ada hentinya mengalir.Jasa ayah sangat besar dalam menghidupi
keluarga ini,meskipun aku tau ayah
sebenarnya ingin sekali berhenti dengan pekerjaannya dalam politik Negara yang
dikelilingi tikus-tikus Negara berkeliaran, yang kabarnya dua orang teman ayah
telah tertangkap kasus korupsi.
***
Aku diam bukan
berarti aku tidak mengerti akan segala hal,Tuhan menciptakan mulut dan dua
pasang bibir serta satu lidah tidak lain berfungsi untuk berbicara.Namun saat
ini rasanya aku tidak ingin menggunakan organ yang satu ini,meskipun aku tidak
pernah dekat dengan ibu ,jujur hari ini aku sangat rindu pada beliau.Ayah dan
ibu telah berpisah,hanya aku yang ikut bersama ayah sedangkan adik perempuanku
tidak.Sangatlah terpukul dan Sengsara perasaanku akan hal ini,tapi kucoba untuk
menerima semuanya karena ini memang jalan terbaik bagi keluargaku.Saat ini ibu bersama
ayah tiri yang dulu adalah teman seperjuangan ayah di politik Negara,sekarang
lelaki itu menjadi seorang wakil presiden tetapi zaman ini sangat
otoriter,entah hal apa yang membuat
bajingan itu terpilih menjadi seorang wakil presiden.
“Ayah surat itu untuk apa?sepertinya
setiap hari ayah menulis surat?” tanyaku ,dikala ayah menjalankan kebiasaannya
ba’da subuh.
“Ayah masih ingin berpartisipasi
terhadap Negara, semoga dengan surat ini bisa “jawabnya
“maksudnya apa yah ?apakah dengan
menulis surat memungkinkan terjadinya partisipasi ?”sebagai siswa SMA aku akan
lebih kritis mendengar jawaban yang beliau jawab.
“ia tentu saja shin anakku ,partisipasi
itu tidak hanya berkecimpung langsung dalam dunia politik Negara,tapi dengan
mengajukan kritik,ata saran terhadap potlitikus,juga partisipasi namanya”
“kalau para demonstran yah ?”
“Walaupun mereka terkadang merugikan,dan
sering membuat kerusuhan tetapi setidaknya mereka telah merespon terhadap ketentuan sistem politik Negara kita ,daripada yang
hanya diam menerima dan menjalankan gitu-gitu saja,apalagi yang melanggar ”.Jawaban
ayah sangat memuaskan,aku sangat mengerti apa yang dimaksudkan
beliau,keeotoriteran negara ini sungguh tidak mengurungkan niat ayah sedikitpun
untuk berjuang.Aku sangat ingin meneruskan perjuangan beliau dengan belajar
banyak tentang Negara ini,karena memang menurut agama yang baru tiga dianut
oleh keluarga kami yaitu islam ,memiliki hadits bahwa :Semua orang didunia ini diciptakan sebagai seorang khalifah(pemimpin).
Bagiku surat kritikan itu memang sangat perlu untuk
seorang pemimpin sebejat mereka,KPK telah dihapus dari keperintahan otoriter
kami,hal ini membuat ayahku yang tidak lagi memegang jabatan di sana, ikut
khawatir dengan keadaan Negara kami.Itu sebabnya ayahku langsung menuliskan
surat ancaman kepada orang nomor satu di Negara ini,seorang presiden yang
menurutku tak pantas menjadi seorang presiden.Entah apa isi dari surat
ayah,yang mengakibatkan ayah menjadi buronan Negara yang belum tertangkap.
“assalamu’alaikum”
ku angkat handphone ayah .
“waalaikum salam…,ini ibu shin” suara lembut ku dengar.
“ibu..”Ucapan
tak terkendalikan hanya tetesan air mata yang bisa menjawab sambutan dari sang
ibu yang sangat ku rindukan.
“lee Shin Muhammad
idris ,anak kesayangan ibu !apa kabar sayang ? maafin ibu ya “
Aku
takut akan menyesal jika tak menjawab , kesempatan tidak datang dua kali,mungkin ibu telah berbeda sekarang,namun tangisanku berhenti dikala aku teringat
sekarang ibu telah dilingkungan para pemimpin bejat ,refleks aku tutup telefon itu,beberapa saat kemuadian ayah
datang
“siapa
shin ?kenapa dimatiin telfonnya?”
“ibu
, aku berpihak kan hanya sama ayah “.dengan bibir setengah
maju,serta kerutan di dahi ,ku menjawabnya.
“hhehe,
shin….. bukan berarti ibumu itu musuh kita, ibu ya tetap ibu,belum tentu ibumu
sebejat mereka “
“tapi
ayah,dengan bersuami seorang koruptor itu menjadikan ibu juga termasuk
salah-satu kategori musuh kita”
“bukan
ibu yang jadi musuh kita, tapi koruptor itu shin!“
“nggak
tau deh” aku beranjak ke kamar, sangat malas rasanya melanjutkan pembicaraan ini,ayah selalu saja
membela ibu,meskipun ibu telah menyakitinya, namun beliau tetap membenarkan.
***
“Otoriter itu sebuah sistem yang
baik apa buruk kira-kira yah ?”
“ya
ada sisi baik dan buruknya juga shin..”jawab ayah sembari tersenyum.
“apa
nggak sebaiknya ayah berhenti mengirimkan kritikan itu ?shin sangat khawatir
akan terjadi sesuatu menimpa keluarga kita”
“Shin
tenang , ayah hanya berpesan kepada shin untuk menjaga kejujuran di manapun dan
kapanpun,…sanggup ?”
“sanggup
, insyaallah!” tegasku menjawabnya.
“Siapa
itu shin yang mengetuk pintu ? coba dibuka !” ketukan keras dari arah ruang
tamu mengalihkan dialog aku dan ayah.Aku
segera beranjak menuju pintu utama ,ku buka pintu terlihat 2 orang lelaki
berbadan kekar memakai kostum polisi.
“Bapak
cari siapa ?”tanyaku heran dengan perasaan takut dan tak nyaman.
“Jangan
basa-basi kamu nak,mana bapakmu ? ”
“ada..di..di..dalem
pak..?ba..bapak adaa perlu aaa….”
“awass…
minggir ! basa-basi aja kamu ini” kedatangan mereka membawakan kesan sangat
bueruk terhadapku .
Hari ini sangat suram, tiada
lagi tempat berteduh
Aku hanya bisa terdiam,sejenak
dan mungkin akan selamanya
Harapan bunga indah yang ku
impikan tuk tergapai
Semuanya memang hanya sebuah
harapan yang tak akan pernah terwujud
Genggaman kasih saaing semua
orang tua di dunia
Satupun hanya sejenak
kurasakan
Ku coba sampaikan syair pendek
lewat lubuk perih ini
Ayah ..“engkau adalah yang
terindah”
Tertembak dihadapanku, kusaksikan!
Seorang malaikat yang senantiasa memberikan semangat pencerahan dalam menjalani
hidup ini telah tiada,aku akan meneruskan perjuanganmu hinga titik penghabisan NYAWAKU
hanya demi ayah :D.